5 Kebiasaan Buruk Para Pengusaha Baru

Terdapat beberapa kebiasaan buruk para pengusaha yang baru memulai bisnis:
1. Mengambil proyek terlalu banyak
Semangat yang sangat berlebihan bisa menjadi kelemahan bagi para pembisnis baru, tapi disisi lain juga kekuatan. Pada saat seorang pembisnis tidak bisa fokus pada satu tugas dalam waktu 5 menit, maka pekerjaan yang dihasilkan akan menjadi tidak maksimal. Untuk mengatasinya adalah dengan menentukan prioritas dari pekerjaan yang menumpuk.

2. Tidak menghiraukan keseimbangan antara kerja dan pekerjaan
Pengusaha yang sudah berpengalaman pasti menyadari pentingnya keseimbangan hidup. Karena bekerja terlalu berlebihan akan menyebabkan stress. Pengusaha baru yang bekerja dirumah mungkin pada saat awal bisa menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan rumah, tapi seiring dengan berkembangnya bisnis, kehidupan rumah bisa tercampur aduk dengan urusan bisnis, hal ini sangat berbahaya. Untuk mengatasinya adalah dengan pengaturan waktu sebaik mungkin.

3. Tidak mempunyai strategi
Permasalahan kadang muncul karena pengusaha mengambil terlalu banyak pekerjaan, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas kerja. Dibandingkan dengan mengambil strategi, pembisnis baru terkadang bekerja seperti “pemadam kebakaran” atau dengan kata lain menghadapi masalah yang muncul dengan reaksi yang berlebih, dibandingkan menyelesaikan masalah dengan strategi yang matang. Untuk mengatasi masalah ini cobalah untuk duduk sejenak untuk memikirkan strategi-strategi terbaik dalam menyelesaikan masalah yang timbul.

4. Bergantung pada kebiasaan
Memang sangat terasa nyaman untuk bergantung kepada orang-orang yang biasa menjadi penolong kita. Tapi jika pengusaha terlalu bergantung pada zona nyaman mereka, maka kreatifitas pun jadi terhambat. Anda jadi cenderung malas untuk menemukan inovasi-inovasi baru yang mungkin akan lebih berdampak hebat pada bisnis anda.

5. Tidak bisa menerima saran
Secara natural apabila kita sudah berhasil terhadap bisnis adalah rentan terhadap saran. Padahal tidak ada kesuksesan yang sempurna, pasti terdapat celah-celah kesalahan yang bisa menjadi kunci keretakan bisnis anda. Jika saran yang diberikan terhadap masalah bisnis anda tidak di perhatikan maka akan menumpuk dan sedikit demi sedikit akan menggerogoti bisnis anda.

Faktor Lokasi Dalam Keberhasilan Usaha Waralaba

Mungkin Anda pernah melihat sebuah usaha waralaba yang cukup terkenal di sebuah lokasi sepi dikunjungi pembeli. Padahal di beberapa tempat dengan merek serupa, usaha tersebut dihiasi lalu lalang pembeli. Yang terpikir kemudian tentunya, di mana letak kekurangannya? Bisa jadi hal tersebut disebabkan karena lokasi usaha yang tidak sesuai.

Meski berencana membeli ijin sebuah usaha waralaba telah terkenal, jangan lupa bahwa Anda tetap harus memikirkan lokasi usaha yang akan diambil. Jangan dianggap sepele, kesalahan dalam memilih lokasi usaha akan bisa berakibat fatal pada usaha Anda nantinya.

Ada beberapa cara yang dijalani oleh calon franchisee dalam menentukan lokasi usaha. Biasanya calon franchisee akan diberikan kesempatan menentukan pilihan lokasi yang akan dipilih. Selanjutnya, franchisor yang mengirimkan stafnya sebagai utusan untuk melakukan survei kelayakan lokasi.

Namun dalam beberapa kasus memang terdapat franchisor yang melepas tangan dalam penentuan lokasi usaha. Justru mungkin Anda harus lebih berhati-hati untuk ini. Yang pasti Anda sebaiknya jeli memilih lokasi yang tentunya disesuaikan dengan target pasar. Pasar dalam hal ini adalah siapa calon pembeli yang akan ditawarkan produk atau jasa.  Untuk itu  konsep jelas tentang siapa pasar terlebih dulu telah harus clear.

Sebagai contoh, jika ingin menjual makanan untuk anak-anak sekolah, maka sebaiknya pilihlah tempat menjual makanan di dekat sekolah. Begitu pula jika Anda ingin berjualan makanan untuk karyawan kantor, maka sebaiknya ambil saja tempat di perkantoran. Begitu seterusnya. Pemilihan lokasi yang tidak disesuaikan dengan target pasar biasanya akan membuat usaha makanan tersebut menjadi lebih cepat untuk tutup.

Khusus untuk waralaba ritel misalnya, lokasi usaha yang baik adalah yang memberikan akses pada sejumlah besar kelompok target pasar. Fasilitas yang baik, lalu lintas customer yang cukup, demografi populasi yang padat perlu dikaji.